laporan semester biologi peternakan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Filum chordata memiliki beberapa kelas yang hidup mendominasi kingdom animalia, antara lain adalah kelas aves. Aves merupakan chordata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu-bulu ini adalah modifikasi dari sisik yang ditemukan pada reptilia. Selain bulu, morfologi tubuh yang mencolok pada aves adalah alat gerak tubuh depannya berupa sayap yang berfungsi untuk terbang. Sayap pada aves merupakan homolog dari kaki depan pada reptilia dan mamalia yang tersusun atas radius, ulna, humerus, tarsus, dan metatarsus. Aves memiliki paruh yang kuat dan tidak memiliki gigi memperingan berat tubuh agar dapat terbang. Namun, pencernaan aves dibantu oleh adanya ventrikulus dan proventrikulus yang mampu mencerna makanannya. Aves mengalami banyak pereduksian organ tubuh dan membentuk modifikasi-modifikasi alat tubuh guna mendukung daya terbangnya. Asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter struktural yang membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari Mamalia adalah adanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera). Rambut tumbuh selama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada stadium tua. Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia yang mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana. Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing masing makhluk hidup. Penemuan mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantu para ahli dalam kegiatan penyelidikan. Kali ini Robert Hooke dengan memanfaatkan mikroskop telah berhasil sebagai orang yang pertama melihat ruang-ruang kecil yang dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-tumbuhan. Jaringan–jaringan itu dilihatnya bagaikan tersusun dari banyak ruang kecil yang dibatasi dinding-dinding tipis. Ruang-ruang kecil ini dinamakan sel. Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan begitu pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula merupakan hanya cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Kata morfologi sendiri dipakai dalam berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, kata morfologi berarti morphos (pengetahuan tentang bentuk). Pengertian morfologi secara luas dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk organisme, terutama hewan serta tumbuhan serta mencakup bagian-bagiannya. Adapun morfologi tumbuhan terdiri atas bagian tubuh (organ) tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Morfologi tumbuhan hanya mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar saja dan anatomi tumbuhan. Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi dan peran penting untuk melangsugkan kelangs ungan hidup tumbuh-tumbuhan itu sendiri. Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau bentuk dari daun bagian besar adalah melebar, memiliki zat klorofil yang berguna untuk membantu proses fotosintesis. Daun juga mempunyai mempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan, setelah di pelajari dan di pahami secara mendalam, maka manusia akan menyadari betapa pentingnya daun pada tumbuhan. Sehingga secara tidak langsung manusia juga dapat mengetahui batapa penting dan gunanya tumbuh-tumbuhan dalam hidup. Pada lingkungan iformal manusia secara umum mengetahui bentuk dari daun, namun pada lingkungan ini manusia tidak mengetahui dan mengenal daun secar spesifik. Tapi pada lingkungan formal, manusia dapat mengenal dan mengetahui pentingnya daun pada tumbuhan secar spesifik, sehingga proses pembelajaran dari setiap lembaga formal yang time scedokan, harus banyak mengarah pada kagiatan penelitian dan praktikum sehingga proses pedalaman materi pada bidang-bidang tertentu selalu ada. Anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil melalui pengamatan anatomi organ (akar, batang, dan daun), akan dijumpai banyak bentukan–bentukan kelompok sel yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok umumnya mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, kelompok sel ini disebut jaringan. Sebuah jaringan didefinisikan sebagai kelompok sel atau vessel yang mempunyai bentuk, ukuran, asal dan perkembangan yang sama, serta membentuk fungsi yang sama. Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi. I.2 Tujuan dan Manfaat TUJUAN Adapun tujuan dari pratikum ini adalah, kita dapat mengetahui botani yang mencakup sitologi, morfologi, dan anatomi tumbuhan serta mengenai zoologi yang mencakup pisces, amphibi, aves, dan mamalia. MANFAAT manfaatnya adalah kita dapat memahami lebih dalam mengenai ilmu tentang tumbuhan (botani) dan ilmu tentang hewan (zoologi) baik morfologi maupun anatominya secara langsung dan mengetahui serta mempelajari bentuk dan klasfikasi baik botani maupun zoologi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rahmat (2005: 196) menyimpulkan bahwa “Teori sel yang dikemukakan Scheiden dan Schwan berbunyi sebagai berikut ‘Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar makhluk hidup baik secara structural maupun fungsional”. Pada tahun 2004 Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan. Pada tahun 2003 Hanstein menggunakan istilah protoplast bagi satuan protoplasma dalam sel. Pada tahun 2002 Robert Brown menemukan nucleus dalam epidermis suatu anggrek. Hugo Von Mohl melihat perbedaan antara protoplasma dan cairan sel pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma. Sejak akhir abad 19 dan selama abad 20 penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau sitologi (Hidayat,2001: 8). Kebanyakan sel terdiri atas satu nucleus(inti sel) yang terkandung dalam stoplasma seluruh inti dikelilingioleh suatu batas yang disebut plasma atau membran sel.(Bevelander,2002: 48). Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Setiap orgasme tersusun dari salah satiu tipe struktur sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada kingdom atau dunia monera dunia archaebacteria, dan dunia eubacteria. Sementara itu , dunia plantae, animali, dan dunia protista mempunyai struktur sel eukariotik (Trijoko 2005: 6). Perbedaan pertama antara sel prokariotik dan eukariotik ditandai dengan namanya. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa yunani pro, yang artinya “sebelum” dan karyon,ng artinya ”kernel”, yang di sini disebut nukleus. Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani, eu yang berarti “sebenarnya“, dan karyon) memilki nuklues sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus (Hidayat,2001: 9). Semua sel prokariotik mempunyai membrane plasma, nukloid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membrane inti. Ciri lain adalah tidak memiliki sistem endo membrane (membrane dalam) seperti retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai stuktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofom (Trijiko, 2005: 6). Semua sel eukariotik memiliki membrane inti, sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol (Trijoko, 2005: 7). Dalam mempelajari morfologi tumbuhan tidak terlepas dari pengetehuan tentang peristilahan (terminology) yang dipergunakan untuk menyebutkan atau menunjukkan sifat dan cirri dari bagian tubuh tumbuhan. Kecermataan dan ketelitian penggunaan istilah sangat penting karena berguna untuk membantu untuk mengidentifikasi tumbuhan(Sudjana, , 2005). Menurut batasannya , morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh saja , melainkan juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan yang bertujuan untuk menginterpretasi bentuk dan struktur dari pandangan historic (Neni Iriany, 2004) Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat tumbuh,yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi tumbuh ke atsa dan rumpun membelit (sarwono,2001) Rumput raja berasal dari Nigeria dan terebar luas di seluruh Afrika Tropik. Rumput raja biasanya dikembangkan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh baik pada tanah ringan sampai berat. Rumput raja dapat tumbuh pada ketinggian 0-3000 m diatas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 m atau lebih (Reksohadiprojo, 2004).. Panicum maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 2005). Morfologi tumbuhan adalah bagian dari ilmu botani yang khusus mengkaji dan mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata (Supriyono, 2007) Callopogonium muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas atau daerah tropis basah. Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini kurang disukai oleh ternak. (Alikodra,2004) Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana, 2004). Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006). Dan secara umum dapat pula dikatakan bahwa tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akar tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5 dan biji berkeping 2(dua), sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun sejajar, di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping 1(satu) (wikipedia, 2008). Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Gembong Tjitrosoepomo) Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun) Epidermis berfungsi untuk pengambilan nutrisi dari dalam air dan untuk pertukaran gas. Pada banyak tumbuhan air, epidermis berklorofil, kutikula tipis, stomata umumnya tidak ada. Pada tumbuhan air yang terapung letak stomata pada permukaan atas. Daun yang terendam air termodifikasi menjadi bentuk silindris untuk meminimalkan arus air yang melewati daun mencegah koyaknya daun. (Estiti B. Hidayat) Letak palisade tepat dibawah epidermis pada sisi adaksial disebut daun dorsiventral atau bifacial. Sedangkan pada tumbuhan xerofit pada kedua sisi daun palisade disebut daun isobilateral. Parenkim spons berbentuk isodiametris atau memanjang sejajar permukaan daun. Fungsi untuk penyimpan gula dan asam amino yang di sintesis di lapisan palisade, membantu pertukaran gas. Pada siang hari terdapat sel-sel spons yang mengeluarkan O2 dan uap air ke lingkungan dan mengambil CO2 dari lingkungan. (Tri Wahyu Agustina) Penambahan jaringan seperti itu mengakibatkan tulang daun tengah itu agak tersembul di atas permukaan helai daun. Ikatan pembuluh kecil dalam mesofil dikelilingi oleh satu atau dua lapis sel tersusun rapat yang bersama-sama membentuk seludang pembuluh. (Tim Dosen Pendidikan Biologi). Pisces (Ikan) merupakan superkelas dari subfilum Vertebrata yang memiliki keanekaragaman sangat besar (Sukiya. 2005; 33). Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia (Fujaya,2000 dalam Dhamadi. 2009). Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin , bernafas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes).Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hamper diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin. (Hayati, 2011) Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform. (Riki, 2010) Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels), ukuran dan warna badan sangat beragam (Sumantadinata, 2003). Brotowidjoyo (2003 : 181) menyatakan bahwa Ikan (Pisces) merupakan hewan vertebrata aquatis yang bernapas dengan insang (beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang/gelembung udara). Mempunyai otak yang terbagi menjadi regio-regio. Otak itu terbungkus dalam kranium (tulang kepala) yang berupa kartilago (tulang rawan) atau tulang-menulang. Ada sepasang mata. Kecuali ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu disokong oleh rahang (aghnata=ikan tak berahang). Campbell ( 2003:256 ) menyatakan bahwa kelas Osteichthyes hampir semua ikan bertulang keras memiliki endoskeleton dengan matriks kalsium fosfat yang keras. Kulitnya sering tertutupi oleh sisik pipih bertulang yang berbeda strukturnys dsri sisik berbentuk pada hiu. ikan bertulang keras bernapas dengan melewatkan air melalui empat atau lima pasang insang yang terletak di dalam ruangan-ruangan yang ertutup oleh suatu penutup pelindung yang disebut operculum. Reproduksi ikan bertulang keras bervariasi. Sebagian besar species adalah hewan ovipar, yang bereproduksi dengan fertilisasi eksternal setelah betina melepaskan sejumlah besar telur kecil. Radiopoetra ( 2001) menyatakan bahwa Tubuh ikan terdiri atas caput, truncus, dan cauda, diantara mana tidak ada batas yang nyata sebagai batas antara caput dan truncus dipandang tepi caudal operculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus. Ikan-ikan yang dapat berenang cepat berbentuk seperti torpedo. Tetapi Cyprinus lebih pendek, lebih pipih kearah bilateral dan lebih lebar ka arah dorsoventral. Amphibia berasal dari kataAmphi yang artinya rangkap, dan bios yang artinya kehidupan. Dan amphibia adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan,mula-mula dalam air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Amphibi mempunyai ciri-ciri, tubuhnya diselubungi kulityang berlendir, merupakan hewan berdarah dingin atau poikiloterm, amphibi mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yangterdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang diair, pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru. (Anonim: 2011) Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina. (Anonimous :2011) Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi fertilisasi. (Iqbalali: 2009) Amphibia adalah hewan berdarah dingin yang mampu menyesuaikan cara hidupnya dengan lingkungan. Di daerah beriklim sedang, bila musim dingin tiba, hewan ini bersembunyi dimana saja, misalnya mengubur diri dalam lumpur parit, dikubanan atau di tanah yang basah di antara batu-batuan. Selama tidur pada waktu musim dingin, hewan ini tidak makan, dan sedikit pertukaran udara yang dibutuhkannya, yang berlangsung melalui kulitnya. (Anonimous : 2010). Amphibia dikelompokan kedalam empat Ordo yaitu Gymnophiona (Caecilians), Trachystomata (Sirens), Caudata dan Anura (Frogs and Toads). Sementara ahli lain membagi amphibi kedalam tiga ordo meliputi Gymnophiona (Caecilians), Caudata (Salamanders) dan Anura (Frogs and Toads). (Muetya: 2011) Ordo Caecilia ( Gymnophiona) mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Dibagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. (Anonimous : 2010). Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalahIchtyophis sp., yaitu di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (Muetya : 2011) mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae (Anonimous : 2010). Ordo Anura merupakan ordo yang memiliki jumlah spesies terbesar dibandingkan Ordo lainnya. Anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Muetya : 2011) Menurut North (2003) unggas mempunyai ciri-ciri yang spesifik dengan adanya alat penutup tubuh yang berupa bulu (pulmae/feather) dan kulit. Bulu menutup hampir seluruh tubuh ayam dan ciri ini yang membedakan dengan hewan bertulang belakang yang lain. Bulu tumbuh pada beberapa tempat, yaitu: bahu (shoulder), paha (thigh), ekor (rump), dada (breast), leher (neck), perut (abdomen), punggung (back), sayap (wing), kaki (leg) dan kepala (head). Sebagian besar bulu tersusun atas protein yang disebut keratin. Bulu berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luar, insulasi dari temperatur, identifikasi penyakit, defisiensi nutrien dan produksi telur. Menurut Nesheim et al. (2004) bahwa struktur dan bentuk bulu ukurannya bervariasi pada bagian-bagian tubuh ayam, dan dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin antara ayam jantan dan betina terutama pada bulu-bulu leher, sayap dan ekor. Bulu-bulu besar pada sayap dan ekor pada waktu dan umur tertentu akan meluruh dan tumbuh kembali, hal ini menunjukkan waktu tertentu ayam petelur saat keluar dari masa produksi telur. Menurut North (2003) proses dari peluruhan bulu hingga tumbuhnya bulu baru tersebut disebut molting dan proses ini dibawah kontrol kerja hormon. Penentuan jenis kelamin ayam juga dapat ditentukan dengan adanya gen sex likage dengan melihat pertumbuhan bulu dan warna bulu (Nesheim et al., 2004). Semua unggas mempunyai bulu yang menutupi seluruh tubuh dan mempunyai perbedaan pada setiap spesies. Bulu tersebut tumbuh pada area bulu yang terdapat pada saluran pangkal bulu pada permukaan kulit, mempunyai berat 4 sampai 9% dari berat hidup dan berjumlah 6.000 sampai 8.000 lembar. Setiap bulu yang tumbuh pada tubuh mempunyai tipe tertentu, secara garis besar terdiri dari shaft atau racis, barbs (bagian yang bercabang pada shaft), burbules (bagian yang bercabang pada barbs) dan barbicels atau bagian yang bercabang pada burbules (Nesheim et al., 2004) Plumulae terdiri dari calamus, rachis, barbae dan barbulae tanpa adanya vexillum. Phyloplumae fungsi belum jelas dan tumbuh jarang di seluruh tubuh. Pada plumae terdapat calamus yang berupa tangkai dari bulu yang berbentuk memanjang dengan rongga di dalamnya. Pada pangkal calamus terdapat lubang yang disebut umbilicus inferior dan pada bagian distal disebut umbilicus superior. Pada umbilicus superior ke arah rachis menjadi sulcus. Pada ayam muda kedua umbilicus tersebut dilalui oleh pembuluh darah yang berguna untuk mengedarkan makanan kepada bulu-bulu muda. Vexillum terbentuk oleh barbae (suatu cabang bulu ke arah lateral rachis) dan tiap barbae bercabang-cabang menjadi barbulae. Barbulae ada dua macam, barbulae distal dan barbulae proximal. Barbulae distal menuju ke arah ujung sayap dan mempunyai kait-kait yang disebut radioli. Barbulae proximal adalah barbulae yang menuju ke arah pangkal sayap (Radiopoetro, 2001). Menurut letaknya bulu dibagi menjadi remiges (bulu-bulu pada sayap), retrices (bulu-bulu pada ekor), tectrices (bulu-bulu lain yang menutup badan), parapterium (bulu-bulu pada bahu antara badan dan sayap) dan alula atau ala spuria yaitu bulu-bulu kecil yang melekat pada jari kedua pada ekstremitas superior (Radiopoetro, 2001). Menurut umurnya bulu dibagi menjadi neoptyle dan teleoptyle. Neoptyle setelah meluruh diganti dengan teleoptyle. Pada tempat yang ditumbuhi bulu disebut pteryle dan bagian tubuh yang tidak ditumbuhi bulu disebut apteria (Radiopoetro, 2001). Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix, truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak berupa kaki. menurut Anynomous (2007), Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil dari kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior anus (Brotowidjoyo, 2003). Menurut Brotowijoyo (2003), kaki belakang panjang dan kuat, digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat, menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini terdapat 4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina. Asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter struktural yang membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari Mamalia adalah adanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera). Rambut tumbuh selama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada stadium tua (Sukiya, 2005). Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia yang mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana.(Boolotion, 2003). Di indonesia, khusunya di Jawa, kelinci dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias pada tahun 1835. Hingga tahun 1912 kelinci (Lepus nigricollis) diklasifikasikan dalam ordo Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam klasifikasi biologi, kelinci dimasukkan dalam ordo lagomorpha Brotowijoyo (2003). Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas (Budi ;2005) BAB III MATERI DAN METODA 3.1 Waktu dan Tempat Pratikum Biologi ini dilaksanakan setiap hari Kamis mulai dari tanggal 01 Oktober 2014 sampai dengan 05 November pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai. Bertempat di gedung Fakultas Peternakan Universitas Jambi. 3.2 Materi Pada penelitian aves, adapun alat dan bahan yang digunakan adalah 1 ekor ayam berat minimal 1 kg, alat bedah, terpal ukuran 1 meter, pisau 1, pisau carter 3 buah, telenan. Pada penelitian mamalia, adapun alat dan bahan yang digunakan adalah 1 ekor kelinci, alat bedah, terpal ukuran 1 meter, pisau carter 3 buah, pisau 1 buah, telenan. Pada penelitian pisces, adapun alat dan bahan yang digunakan adalah ikan mas + 900 gram, alat bedah, terpal ukuran 1 m, telenan, dan pisau karter 3 buah. Pada penelitian amphibi, adapun alat dan bahan yang digunakan adalah 3 ekor katak, alat bedah, terpal ukuran 1 meter, jarum pentul 10 buah, pisau carter, telenan. Pada penelitian sitologi, adapun alat yang digunakan adalah mikroskop, objek glass, cover glass, dan silet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah empelur ubi kayu, epidermis umbi lapis bawang merah, kulit buah cabe merah, daun hydrilla verticillata, kentang, tepung kacang kedelai, tepung kacang hijau, pisang, tepung jagung, dan tepung ubi kayu. Pada penelitian morfologi tumbuhan, adapun alat yang digunakan adalah pisau silet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah akar, batang, dan daun dari rumput benggala, branchiaria decumbens, branchiaria mutica, rumput gajah, legum stylosanthes humilis, legum callopogonium muconoides, kacang tanah, petai cina serta bunga dari rumput benggala dan callopogonium muconoides. Pada penelitian anatomi tumbuhan, adapun alat yang digunakan adalah mikroskop, objek glass, cover glass, dan pisau silet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah daun rumput gajah, daun kacang tanah, batang rumput bengggala, batang rumput gajah, jagung, batang kacang tanah, batang kacang hijau, daun duren, daun jarak, akar jagung dan akar jarak. 3.3 Metoda Pada penelitian aves, cara kerjanya meliputi 4 kegiatan : 1. Kegiatan 1 Tujuan : mengamati morfologi kelas aves Cara kerja : letakkan objek pratikum diatas papan pratikum dan amati morfologinya 2. Kegiatan 2 Tujuan : mengamati bulu plumae, plumulae, dan filoplumae Cara kerja : cabutlah masing-masing satu bulu plumae dan filoplumae dan amati seksama 3. Kegiatan 3 Tujuan : mengamati tulang-tulang ekstremitas Cara kerja : letakkan ekstremitas anterior dan posterior dari truncus dan buang otot-otot daging yang menyelubunginya, amati tulang-tulang tersebut 4. Kegiatan 4 Tujuan : mengamati tractus digestivus dan tractus urogenitalis aves Cara kerja : bedalah thorax rongga perut dengan gunting dan pensit dan scapel, amati organ-organ yang ada. Pada penelitian mamalia, cara kerjanya meliputi 3 kegiatan : 1. Kegiatan 1 Tujuan : mengamati morfologi kelinci Cara kerja : ambil seekor kelinci danletakkan di atas papan pratikum dan amati 2. Kegiatan 2 Tujuan : mengamati susunan gigi kelinci Cara kerja : buka cavum oris kelinci, gambarkan giginya 3. Kegiatan 3 Tujuan : mengamati organ-organ dalam kelinci Cara kerja : potonglah kelinci dan kuliti. Setelah itu bukalah rongga dada dan perutnya dengan cara membedah Pada penilitian pisces, cara kerjanya meliputi 6 kegiatan : 1. Kegiatan 1 Tujuan : melihat bentuk morfologi ikan mas Cara kerja : ambil seekor ikan mas segar dan letakkan di atas papan pratikum. Amati morfologinya dengan seksama. 2. Kegiatan 2 Tujuan : melihata bentuk sisik secara mikroskopis Cara kerja : ambil sebuah sisik dengan pinset dan amati dibawah mikroskop 3. Kegiatan 3 Tujuan : untuk melihat linea literalis Cara kerja : ambil sebuah sisik yang terletak tepat pada linea literalis lalu amati di bawah mikroskop. 4. Kegiatan 4 Tujuan : melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut Cara kerja : bedahlah ikan tersebut sehingga aparatur viscerum abdominalis et thoracalis dapat terlihat dengan jelas 5. Kegiatan 5 Tujuan : melihat sistem musculus tubuh ikan mas Cara kerja : buat potongan melintang tubuh ikan di belakang anus dan amati sistem muscularnya 6. Kegiatan 6 Tujuan : mengamati apparatus respiratorius ikan mas Cara kerja : keluarkan insang dari ikatannya dan amati Pada penelitian amphibi, cara kerjanya meliputi 4 kegiatan : 1. Kegiatan 1 Tujuan : mengamati morfologi katak Cara kerja : siapkan seekor katak segar di atas papan pratikum dan amati morfologinya 2. Kegiatan 2 Tujuan : melihat organ dalam cavum oris Cara kerja : buka cavum oris katak tersebut dan amati 3. Kegiatan 3 Tujuan : mengamati alat-alat visceral Cara kerja : bedalah rongga perut dan thorax dengan garis simetris di bagian ventral mulai dari belakang kepala sampai ke anus dan di amati dengan seksama 4. Kegiatan 4 Tujuan : mengamati enchepalon katak Cara kerja : bedalah tengkorak katak tersebut, keluarkan encephalon katak dengan haiti-hati dan amati Pada penelitian sitologi, cara kerjanya meliputi 3 macam kegiatan : 1. Kegiatan 1 Tujuan : melihat struktur sel hidup dan sel mati Cara kerja : Ambil lapisan kulit ari bawang merah, letakkan diatas gelas objek, tetesi dia dengan reagen JKJ, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop. Selanjutnya sayat melintang empelur ubi kayu setipis mungkin, letakkan diatas glass objek, tetesi air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop. 2. Kegiatan 2 Tujuan : melihat plastida Cara kerja : Ambil daun hydrilla verticillata, letakkan diatas objek glass, tetesi air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop. Selanjutnya buat sayatan dari kulit cabe merah dan kentang, letakkan dibawah objek glass, tetesi air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop. 3. Kegiatan 3 Tujuan : melihat struktur pati Cara kerja : Letakkan objek diatas objek glass, tetesi dengan air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop. Pada penelitian morfologi tumbuhan, cara kerjanya meliputi 3 macam kegiatan : 1. Kegiatan 1 Tujuan : mengenal bentuk umum dari rumput Cara kerja : Amati objek yang dibawa secara seksama, sehingga pratikum benar di lapangan. 2. Kegiatan 2 Tujuan : mengenal bentuk leguminosa Cara kerja : Amati objek yang dibawa secara seksama, sehingga pratikum benar di lapangan. 3. Kegiatan 3 Tujuan : mengenal dan membedakan bunga rumput dan leguminosa Cara kerja : Perhatikan bagian bunga kedua jenis objek dengan lup serta bentuknya. Pada penelitian anatomi tumbuhan, cara kerjanya meliputi 4 kegiatan : 1. Kegiatan 1 Tujuan : melihat susunan anatomi daun Cara kerja ; buatlah sayatan melintang dari kedua objek, gunakan gabus untuk membantu menyayat setipis mungkin 2. Kegiatan 2 Tujuan : mempelajari anatomi batang monokotil Cara kerja : buatlah sayatan melintang dari batang objek yang masih segar, amati di bawah mikroskop. 3. Kegiatan 3 Tujuan : mempelajari anatomi batang tumbuhan diikotil Cara kerja : buatlah sayatan melintang dari batang objek,. 4. Kegiatan 4 Tujuan : melihat susunan anatomi akar Cara kerja : buat sayatan melintang akar objek, amati di bawah mikroskop. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Aves Kegiatan 1 - Gambar 1 morfologi kelas aves Tinjauan pustaka : Menurut North (2004) unggas mempunyai ciri-ciri yang spesifik dengan adanya alat penutup tubuh yang berupa bulu dan ciri ini yang membedakan dengan hewan bertulang belakang yang lain. Bulu tumbuh pada beberapa tempat, yaitu: bahu (shoulder), paha (thigh), ekor (rump), dada (breast), leher (neck), perut (abdomen), punggung (back), sayap (wing), kaki (leg) dan kepala (head). Sebagian besar bulu tersusun atas protein yang disebut keratin. Bulu berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luar, insulasi dari temperatur, identifikasi penyakit, defisiensi nutrien dan produksi telur. Kegiatan 2 - Gambar 2 bulu plumae,plumulae dan filoplumae Tinjauan pustaka : Plumulae terdiri dari calamus, rachis, barbae dan barbulae tanpa adanya vexillum. Phyloplumae fungsi belum jelas dan tumbuh jarang di seluruh tubuh. Pada plumae terdapat calamus yang berupa tangkai dari bulu yang berbentuk memanjang dengan rongga di dalamnya. Pada pangkal calamus terdapat lubang yang disebut umbilicus inferior dan pada bagian distal disebut umbilicus superior. Pada umbilicus superior ke arah rachis menjadi sulcus. Pada ayam muda kedua umbilicus tersebut dilalui oleh pembuluh darah yang berguna untuk mengedarkan makanan kepada bulu-bulu muda. Vexillum terbentuk oleh barbae (suatu cabang bulu ke arah lateral rachis) dan tiap barbae bercabang-cabang menjadi barbulae. Barbulae ada dua macam, barbulae distal dan barbulae proximal. Barbulae distal menuju ke arah ujung sayap dan mempunyai kait-kait yang disebut radioli. Barbulae proximal adalah barbulae yang menuju ke arah pangkal sayap (Radiopoetro, 2001). Kegiatan 3 - Gambar 3 tulang-tulang ekstremiras Tinjauan pustaka : Semua unggas mempunyai bulu yang menutupi seluruh tubuh dan mempunyai perbedaan pada setiap spesies. Bulu tersebut tumbuh pada area bulu yang terdapat pada saluran pangkal bulu pada permukaan kulit, mempunyai berat 4 sampai 9% dari berat hidup dan berjumlah 6.000 sampai 8.000 lembar. Setiap bulu yang tumbuh pada tubuh mempunyai tipe tertentu, secara garis besar terdiri dari shaft atau racis, barbs (bagian yang bercabang pada shaft), burbules (bagian yang bercabang pada barbs) dan barbicels atau bagian yang bercabang pada burbules (Nesheim et al., 2004) Kegiatan 4 - Gambar 4 tractus digestivus aves Tinjauan pustaka : Menurut Nesheim et al. (2004) bahwa struktur dan bentuk bulu ukurannya bervariasi pada bagian-bagian tubuh ayam, dan dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin antara ayam jantan dan betina terutama pada bulu-bulu leher, sayap dan ekor. Bulu-bulu besar pada sayap dan ekor pada waktu dan umur tertentu akan meluruh dan tumbuh kembali, hal ini menunjukkan waktu tertentu ayam petelur saat keluar dari masa produksi telur. - Gambar 5 tractus urogenitalis aves Tinjauan pustaka : Menurut North (2004) unggas mempunyai ciri-ciri yang spesifik dengan adanya alat penutup tubuh yang berupa bulu (pulmae/feather) dan kulit. Bulu menutup hampir seluruh tubuh ayam dan ciri ini yang membedakan dengan hewan bertulang belakang yang lain. Bulu tumbuh pada beberapa tempat, yaitu: bahu (shoulder), paha (thigh), ekor (rump), dada (breast), leher (neck), perut (abdomen), punggung (back), sayap (wing), kaki (leg) dan kepala (head). Sebagian besar bulu tersusun atas protein yang disebut keratin. Bulu berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luar, insulasi dari temperatur, identifikasi penyakit, defisiensi nutrien dan produksi telur. 4.2 Mamalia Kegiatan 1 - Gambar 6 morfologi kelinci Tinjauan pustaka : Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix, truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak berupa kaki. menurut Anynomous (2007), Kegiatan 2 - Gambar 7 susunan gigi kelinci Tinjauan pustaka : Menurut Brotowijoyo (2003), kaki belakang panjang dan kuat, digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki belakang . terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat, menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini terdapat 4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina. Kegiatan 3 - Gambar 8 organ dalam kelinci Tinjauan pustaka : Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia yang mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana.(Boolotion,2003). 4.3 Pisces Kegiatan 1 - Gambar 9 bentuk morfologi ikan mas Tinjauan pustaka : Radiopoetra ( ) menyatakan bahwa Tubuh ikan terdiri atas caput, truncus, dan cauda, diantara mana tidak ada batas yang nyata sebagai batas antara caput dan truncus dipandang tepi caudal operculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus. Ikan-ikan yang dapat berenang cepat berbentuk seperti torpedo. Tetapi Cyprinus lebih pendek, lebih pipih kearah bilateral dan lebih lebar ka arah dorsoventral. Kegiatan 2 - Gambar 10 bentuk sisik ikan mas Tinjauan pustaka : Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform. (Riki, 2010). Kegiatan 3 - Gambar 11 bentuk sisik pada linea literalis ikan mas Tinjauan pustaka : Brotowidjoyo (1989 : 181) menyatakan bahwa Ikan (Pisces) merupakan hewan vertebrata aquatis yang bernapas dengan insang (beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang/gelembung udara). Mempunyai otak yang terbagi menjadi regio-regio. Otak itu terbungkus dalam kranium (tulang kepala) yang berupa kartilago (tulang rawan) atau tulang-menulang. Ada sepasang mata. Kecuali ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu disokong oleh rahang (aghnata=ikan tak berahang). Kegiatan 4 - Gambar 12 organ dalam ikan mas Tinjauan pustaka : Campbell ( 2003:256 ) menyatakan bahwa kelas Osteichthyes hampir semua ikan bertulang keras memiliki endoskeleton dengan matriks kalsium fosfat yang keras. Kulitnya sering tertutupi oleh sisik pipih bertulang yang berbeda strukturnys dsri sisik berbentuk pada hiu. ikan bertulang keras bernapas dengan melewatkan air melalui empat atau lima pasang insang yang terletak di dalam ruangan-ruangan yang ertutup oleh suatu penutup pelindung yang disebut operculum. Reproduksi ikan bertulang keras bervariasi. Sebagian besar species adalah hewan ovipar, yang bereproduksi dengan fertilisasi eksternal setelah betina melepaskan sejumlah besar telur kecil. Kegiatan 5 - Gambar 13 musculus dalam ikan mas Tinjauan pustaka : Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform. (Riki, 2010) Kegiatan 6 - Gambar 14 apparatus respiratorius ikan mas Tinjauan pustaka : Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin , bernafas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes).Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hamper diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin. (Hayati, 2011). 4.4 Amphibi Kegiatan 1 - Gambar 15 bentuk morfologi katak Tinjauan pustaka : Amphibia berasal dari kata Amphi yang artinya rangkap, dan bios yang artinya kehidupan. Dan amphibia adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan,mula-mula dalam air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Amphibi mempunyai ciri-ciri, tubuhnya diselubungi kulityang berlendir, merupakan hewan berdarah dingin atau poikiloterm, amphibi mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yangterdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang diair, pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru. (Anonim: 2011) Kegiatan 2 - Gambar 16 organ dalam cavum oris katak Tinjauan pustaka : Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina. (Anonimous :2011) Kegiatan 3 - Gambar 17 alat-alat visceral katak Tinjauan pustaka : Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi fertilisasi. (Iqbalali: 2009) Kegiatan 4 - Gambar 18 enchepalon katak Tinjauan pustaka : Ordo Anura merupakan ordo yang memiliki jumlah spesies terbesar dibandingkan Ordo lainnya. Anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. . (Muetya : 2011) 4.5 Sitologi Kegiatan 1 - Gambar 19 empelur ubi kayu Tinjauan pustaka : Hanung (2004: 196) menyimpulkan bahwa “Teori sel yang dikemukakan Scheiden dan Schwan berbunyi sebagai berikut ‘Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar makhluk hidup baik secara structural maupun fungsional”. - Gambar 20 epidermis umbi lapis bawang merah Tinjauan pustaka : Pada tahun 2003 Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan. Pada tahun 2003 Hanstein menggunakan istilah protoplast bagi satuan protoplasma dalam sel. Pada tahun 2002 Robert Brown menemukan nucleus dalam epidermis suatu anggrek. Hugo Von Mohl melihat perbedaan antara protoplasma dan cairan sel pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma. Sejak akhir abad 19 dan selama abad 20 penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau sitologi (Hidayat, 2001: 8). Kegiatan 2 - Gambar 21 kulit buah cabe merah Tinjauan pustaka : Kebanyakan sel terdiri atas satu nucleus(inti sel) yang terkandung dalam stoplasma seluruh inti dikelilingioleh suatu batas yang disebut plasma atau membran sel.(Bevelander,2003: 48) - Gambar 22 daun hydrilla verticillata Tinjauan pustaka : Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Setiap orgasme tersusun dari salah satiu tipe struktur sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada kingdom atau dunia monera dunia archaebacteria, dan dunia eubacteria. Sementara itu , dunia plantae, animali, dan dunia protista mempunyai struktur sel eukariotik (Trijoko 2005: 6). - Gambar 23 kentang Tinjauan pustaka : Perbedaan pertama antara sel prokariotik dan eukariotik ditandai dengan namanya. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa yunani pro, yang artinya “sebelum” dan karyon,ng artinya ”kernel”, yang di sini disebut nukleus. Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani, eu yang berarti “sebenarnya“, dan karyon) memilki nuklues sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus (Hidayat,2001: 9). Kegiatan 3 - Gambar 24 Tepung kacang kedele Tinjauan pustaka : Semua sel prokariotik mempunyai membrane plasma, nukloid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membrane inti. Ciri lain adalah tidak memiliki sistem endo membrane (membrane dalam) seperti retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai stuktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofom (Trijiko, 2005: 6). - Gambar 25 Tepung kacang hijau Tinjauan pustaka : Semua sel eukariotik memiliki membrane inti, sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol (Trijoko, 2005: 7). - Gambar 26 pisang Tinjauan pustaka : Pada tahun 2003 Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan. Pada tahun 2003 Hanstein menggunakan istilah protoplast bagi satuan protoplasma dalam sel. Pada tahun 2002 Robert Brown menemukan nucleus dalam epidermis suatu anggrek. Hugo Von Mohl melihat perbedaan antara protoplasma dan cairan sel pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma. Sejak akhir abad 19 dan selama abad 20 penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau sitologi (Hidayat, 2001: 8). - Gambar 27 tepung jagung Tinjauan pustaka : Kebanyakan sel terdiri atas satu nucleus(inti sel) yang terkandung dalam stoplasma seluruh inti dikelilingioleh suatu batas yang disebut plasma atau membran sel.(Bevelander,2003: 48) - Gambar 28 tepung ubi kayu Tinjauan pustaka : Perbedaan pertama antara sel prokariotik dan eukariotik ditandai dengan namanya. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa yunani pro, yang artinya “sebelum” dan karyon,ng artinya ”kernel”, yang di sini disebut nukleus. Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani, eu yang berarti “sebenarnya“, dan karyon) memilki nuklues sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus (Hidayat, 2001: 9). 4.6 Morfologi tumbuhan Kegiatan 1 - Gambar 29 rumput benggala Tinjauan pustaka : Panicum maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 2005). - Gambar 30 branchiaria decumbens Tinjauan pustaka : Dalam mempelajari morfologi tumbuhan tidak terlepas dari pengetehuan tentang peristilahan (terminology) yang dipergunakan untuk menyebutkan atau menunjukkan sifat dan cirri dari bagian tubuh tumbuhan. Kecermataan dan ketelitian penggunaan istilah sangat penting karena berguna untuk membantu untuk mengidentifikasi tumbuhan(Sudjana, , 2001). - Gambar 31 branchiaria mutica Tinjauan pustaka : Morfologi tumbuhan adalah bagian dari ilmu botani yang khusus mengkaji dan mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata (Supriyono, 2007) - Gambar 32 rumput gajah Tinjauan pustaka : Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat tumbuh,yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi tumbuh ke atsa dan rumpun membelit (sarwono,2001) - Gambar 33 rumput raja - Gambar rumput raja Tinjauan pustaka : Rumput raja berasal dari Nigeria dan terebar luas di seluruh Afrika Tropik. Rumput raja biasanya dikembangkan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh baik pada tanah ringan sampai berat. Rumput raja dapat tumbuh pada ketinggian 0-3000 m diatas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 m atau lebih (Reksohadiprojo, 2004).. Kegiatan 2 - Gambar 34 stylosanthes humilis Tinjauan pustaka : Menurut batasannya , morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh saja , melainkan juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan yang bertujuan untuk menginterpretasi bentuk dan struktur dari pandangan historic (Neni Iriany, 2004) - - Gambar 35 collopogonium muconoides Tinjauan pustaka : Callopogonium muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas atau daerah tropis basah. Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini kurang disukai oleh ternak. (Alikodra,2004) - Gambar 36 leucaena leucocephala Tinjauan pustaka : Dalam mempelajari morfologi tumbuhan tidak terlepas dari pengetehuan tentang peristilahan (terminology) yang dipergunakan untuk menyebutkan atau menunjukkan sifat dan cirri dari bagian tubuh tumbuhan. Kecermataan dan ketelitian penggunaan istilah sangat penting karena berguna untuk membantu untuk mengidentifikasi tumbuhan(Sudjana, , 2001). - Gambar 37 arachia hypogea Tinjauan pustaka : Morfologi tumbuhan adalah bagian dari ilmu botani yang khusus mengkaji dan mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata (Supriyono, 2007) Kegiatan 3 - Gambar 38 bunga panicum maximum Tinjauan pustaka : Panicum maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 2005). - Gambar 39 bunga callopogonium muconoides Tinjauan pustaka : Callopogonium muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas atau daerah tropis basah. Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini kurang disukai oleh ternak. (Alikodra,2004) 4.7 Anatomi tumbuhan Kegiatan 1 - Gambar 40 rumput gajah Tinjauan pustaka : Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana, 2004). - Gambar 41 kacang tanah Tinjauan pustaka : Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006) Kegiatan: 2 -Gambar 42 batang rumput gajah Tinjauan pustaka : Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun dinamakan buku-bu ku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Gembong Tjitrosoepomo). - Gambar 43 batang rumput benggala Tinjauan pustaka : Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organfotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun). - Gambar 44 batang jagung Tinjauan pustaka : Epidermis berfungsi untuk pengambilan nutrisi dari dalam air dan untuk pertukaran gas. Pada banyak tumbuhan air, epidermis berklorofil, kutikula tipis, stomata umumnya tidak ada. Pada tumbuhan air yang terapung letak stomata pada permukaan atas. Daun yang terendam air termodifikasi menjadi bentuk silindris untuk meminimalkan arus air yang melewati daun mencegah koyaknya daun. (Estiti B. Hidayat). Kegiatan 3 - Gambar 45 batang kacang tanah Tinjauan pustaka : Letak palisade tepat dibawah epidermis pada sisi adaksial disebut daun dorsiventral atau bifacial. Sedangkan pada tumbuhan xerofit pada kedua sisi daun palisade disebut daun isobilateral. Parenkim spons berbentuk isodiametris atau memanjang sejajar permukaan daun. Fungsi untuk penyimpan gula dan asam amino yang di sintesis di lapisan palisade, membantu pertukaran gas. Pada siang hari terdapat sel-sel spons yang mengeluarkan O2 dan uap air ke lingkungan dan mengambil CO2 dari lingkungan. (Tri Wahyu Agustina). - Gambar 46 batang kacang hijau Tinjauan pustaka : Penambahan jaringan seperti itu mengakibatkan tulang daun tengah itu agak tersembul di atas permukaan helai daun. Ikatan pembuluh kecil dalam mesofil dikelilingi oleh satu atau dua lapis sel tersusun rapat yang bersama-sama membentuk seludang pembuluh. (Tim Dosen Pendidikan Biologi). - Gambar 47 batang jarak Tinjauan pustaka : Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006). Kegiatan 4 - Gambar 48 akar jagung Tinjauan pustaka : Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Gembong Tjitrosoepomo) - Gambar 49 akar jarak Tinjauan pustaka : Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana, 2004). BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kalau aves mudah dibedakan dengan kelas hewan lainya yaitu adanya bulu yang dapat menutupi tubuhnya. Extremitas anterior yang bermodifikasi memiliki sayap dan beak (paruh) yang tersusun dari zat tanduk. Kelinci atau marmut termasuk hewan menyusui (mamalia).karena mempuyai kelenjar susu yang berguna untuk menyusui anaknya. Jenis ikan yang sering dikonsumsi manusia adalah Ordo Teleostei,berdasarkan hal yang demikian maka untuk mempelajari morfologi dan anatomi pisces ini maka dipilih Ordo Teleostei,yaitu ikan mas ( Cyprinus Carpio). Tumbuhan Cyprinus Carpio dapat dibagian tiga bagian yaitu caput,truncus,cauda. Amphibi merupakan vertebrata yang kali pertama memulai kehidupan diair lalu didarat.alasan memilih Rana Sp memiliki kelas ini karana genus ini mudah memperoleh dan diamatiSel merupakan unit terkecil dari organisme hidup yang memiliki fungsi struktural, fungsional dan hereditas. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, yang mengamati sayatan tipis gabus botol dengan mikroskop yang dibuatnya sendiri. Morfologi tumbuhan adalah bagian dari ilmu botani yang khusus mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat di dilihat dengan mata biasa.secara umum,tumbuhan tingkat tinggi dibagi atas dua sub divisi yaitu tumbuahan biji tertutup.tumbuhan biji tertutup (angiospermae) Anatomi tumbuhan adalah ilmu botani yang mempelajari bentuk dan susunan bagian dalam dari tumbuhan tumbuhan.secara umum anatomi tumbuhan mencakup tiga bagian : sel , jaringan tubuh ,organ tubuh. . 5.2 Saran Dalam pratikum biologi ini hendaknya pratikan memperhatikan dan dapat melakukan pratikum dengan baik dan hati-hati supaya pratikum ini dapat berlangsung dengan baik sehingga apa yang dipelajari dan doperoleh dari pratikum ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang ilmu ternak. Selain itu hendaknya agar kekompakan lebih ditingkatkan kepda pratikan dan asisten dosen sehingga dapat tercipta kerja sama yang lebih baik dan berguna dalam kegiatan pratikum dimasa mendatang,dan untuk asdos agar sekiranya lebih tegas dalam menjalankan tugas plantikum supaya plantikan tidak main main dalam plantikum dan lebih menghargai asdos atau kak senior ‘ DAFTAR PUSTAKA Mader, S. 2004. Biologi. Boston, McGraw-hill. Yuwono, T. 2007. Biologi molekular. Jakarta : erlangga Istamar, S, dkk. 2002. Botani. Jakarta : erlangga Blogaurilla. 2009. Biologi dan sel. 30 november 2011. http: // www.forumbiologi.blogspot.com Sarwono, B. 2007. klasifikasi tumbuhan, Bandung : grafindo pratama Sudjana, , 2001. Mengerti morfologi tumbuhan. Bandung:tarsito Neni Iriany, 2004. Macam macam leguminosa. Jakarta Pusat : PT Pradnya Paramita membelit sarwono,2001. Jenis- jenis tumput. Jakarta: erlangga Reksohadiprojo, 2004. Macam-Macam Rump ut Potong. Jakarta: Trubus Sutopo, 2005.morfologi tumbuhan,yogjakakarta: gajah mada university press Makati. 2009. Anatomi tumbuhan. 13 desenber 2011. http : // makati.blogspot.com Plantamor. 2010. Anatomi tumbuhan. 13 desember 2011. http : //plantamor.com Saiisbury. 2005. Fisiologi tumbuhan jilid 2. Bandung : ITB Sumarsono. 2006. Peran tanaman pakasn. Yogyakarta: grafindo Jan, jailani. 2001. Macam-macam sisik pada ikan. Blogorangdesa Dani’s. 2009. Pratikum cyprinus carpio. Blogdanis Radiopoetro. 2001. Zoologi. Jakarta : erlangga Sumarmata,dkk.2003. Biologi umum jilid 1,2,3 Anonimous. 2010. Amphibi. http://www.gudangmateri.com. [19 oktober 2011] Anonimous. 2010. Laporan Praktikum Amphibi. http://mokoagow.blogspot.com. [19 oktober 2010] Anonimous. 2011. Amphibi. http://www.scribd.com. [19 oktober 2011] Anonimous. 2011. Kodok dan Katak. http://id.wikipedia.org. [19 oktober 2011] Iqbalali. 2009. Sistem Reproduksi Amphibi. http://iqbalali.com. [19 oktober 2011] Muetya, dezi. 2011. Praktikum Amphibi. http://dezimeutya.blogspot.com. [19 Oktober 2011] http://pertanian.uns.ac.id/~adimagna/IlmuTernak%20UnggasEksterior.htm http://okaok.multiply.com/journal/item/76/Laporan_Praktikum_Aves?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem http://biologigonz.blogspot.com/2010/03/hewan-bertulang-belakang.html Naparin, Akhmad.2004.Penuntun Praktikum Zoologi Vertebrata. FKIP UNLAM Banjarmasin Suryowijayan, Soeharto.2003.Pengantar Praktikum Zoologi Vertebrata.Yogyakarta : UGM Tjitrosoepumo, Gembang. 2001. Bioogi dan SMA. Balai pustaka. Jakarta.

<!-- Start of KomisiGRATIS.Com Script -->
<script type="text/javascript" src="http://komisigratis.com/ads.php?pub=14952"></script>
<!-- End of KomisiGRATIS.Com Script -->

Comments

Popular posts from this blog

statistik peternakan

ANTI KEMPAL DAN POTASIUM BROMAT

siklus ekonomi indonesia